SINTANG, Kalbarpost.co.id – Desa Sungai Seria mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah munculnya pemberitaan miring terkait dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) dan pengelolaan bantuan perusahaan. Merespons hal tersebut, Kepala Desa Sungai Seria, Anisa Ruslin, dengan tegas membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya, bahkan mengindikasikan adanya motif tersembunyi di balik publikasi berita tersebut.
Dalam sesi klarifikasi eksklusif yang digelar pada Jumat (14/6), Kades Anisa, didampingi Sekretaris Desa Marten, membeberkan sejumlah fakta yang diharapkan dapat meluruskan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Dana Desa 2025: Belum Cair Saat Berita Terbit, Anggaran Tidak Akurat
Salah satu poin paling krusial yang dibantah Kades Anisa adalah tuduhan penyelewengan Dana Desa tahun anggaran 2025. “Bagaimana mungkin ada penyelewengan Dana Desa 2025, sementara dana itu sendiri belum cair sepeser pun hingga saat berita itu diterbitkan?” tegas Anisa mempertanyakan validitas informasi tersebut.
Ia menjelaskan bahwa meskipun Dana Desa saat ini sudah masuk ke rekening desa, proses pengelolaannya masih dalam tahap administrasi dan entri kegiatan. “Untuk kegiatan fisik, itu belum dimulai. Perencanaan dan pelaksanaan memiliki alur waktu yang jelas,” tambahnya, menegaskan bahwa tuduhan penyelewengan adalah prematur.
Kades Anisa juga meluruskan data anggaran yang simpang siur. “Angka yang dimuat di berita itu salah besar. Dana Desa Sungai Seria yang sebenarnya adalah Rp 1.282.020.000, bukan Rp 1.260.000.000. Kami selalu komitmen pada akuntabilitas dan data yang benar,” papar Anisa.
Papan Nama Kantor Desa: Penggantian untuk Kekuatan dan Jangka Panjang
Mengenai isu papan nama kantor desa yang disebut ‘disimpan’, Kades Anisa memberikan penjelasan lugas.”Papan nama lama kami lepas karena tiang penyangganya sudah rapuh dan membahayakan. Ini adalah inisiatif kami untuk menggantinya dengan tiang besi yang permanen dan lebih kokoh, sebagai investasi jangka panjang bagi desa,” jelasnya.
Anisa mempersilakan masyarakat atau pihak media untuk datang langsung ke kantor desa guna memverifikasi kondisi papan nama yang baru sebagai bukti transparansi.
Bantuan Perusahaan: Murni Fisik, Tanpa Uang Tunai Rp 39 Juta
Tudingan penerimaan uang tunai sebesar Rp 39 juta dari perusahaan juga dibantah mentah-mentah oleh Kades Anisa.
“Kami tegaskan, tidak ada satu rupiah pun uang tunai dengan nominal tersebut yang kami terima dari perusahaan. Bantuan itu murni dalam bentuk fisik infrastruktur, seperti perbaikan jalan,” terang Anisa.
Ia menegaskan mekanisme penyaluran bantuan tersebut. “Proses pengerjaan fisik itu langsung dilakukan oleh pihak perusahaan penyedia. Bukan diserahkan dalam bentuk uang kepada Pemerintah Desa. Ini untuk memastikan tidak ada celah penyelewengan,” imbuhnya.
Hiburan Desa: Didanai Pendapatan Asli Desa, Aspirasi Warga, Bukan Dana Desa
Perihal isu hiburan desa yang mengundang artis dari Malaysia, Kades Anisa memastikan bahwa kegiatan tersebut sama sekali tidak menggunakan Dana Desa. “Acara hiburan itu sepenuhnya didanai dari Pendapatan Asli Desa (PAD) Desa. Yang terpenting, acara itu merupakan permintaan langsung dari masyarakat Desa Sungai Seria yang disepakati bersama, bukan keinginan pribadi saya,” jelas Anisa, menyoroti partisipasi aktif warga.
Sekdes Ungkap Kejanggalan ‘Wawancara’: Diduga Motif Non-Jurnalistik
Sekretaris Desa Marten menambahkan perspektifnya mengenai pengalaman wawancara yang menjadi dasar pemberitaan. Ia menceritakan bahwa pertemuan pada 8 April 2025 sebenarnya adalah mediasi konflik lahan antara oknum masyarakat dengan perusahaan, di mana Pemerintah Desa hanya memfasilitasi.
“Pihak yang diberi kuasa oleh oknum masyarakat itu diduga memanfaatkan momen mediasi untuk melakukan ‘interogasi terselubung’. Itu bukan cara wawancara seorang jurnalis profesional,” kata Marten. Ia juga mengeluhkan bahwa hasilnya diterbitkan sebagai berita tanpa konfirmasi yang layak dan tanpa sepengetahuannya.
“Kami menduga ada motif tersembunyi di balik pemberitaan ini, bukan murni untuk tujuan jurnalistik!” tegas Marten, menyiratkan kekecewaan mendalam terhadap praktik yang ia nilai tidak etis. Marten juga menekankan bahwa informasi APBDes selalu disampaikan transparan melalui musyawarah desa resmi, bukan di forum mediasi sengketa.
Pemerintah Desa Sungai Seria berharap, klarifikasi komprehensif ini dapat menjernihkan informasi di tengah masyarakat, menegaskan kembali komitmen mereka pada transparansi, dan mengajak masyarakat untuk lebih kritis terhadap setiap berita yang beredar.