Pontianak – kalbarpost.co.id , Dalam upaya mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan sesuai Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Lembaga Pengawasan Pupuk, Pestisida, dan Benih menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Ibis Pontianak, Jalan Ahmad Yani, pada Kamis pagi.

Diskusi ini bertujuan untuk memastikan distribusi pupuk subsidi berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk distributor, pengecer, serta kelompok tani, guna mendukung keberhasilan program swasembada pangan.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, yang hadir mewakili Gubernur Kalbar. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa sektor pertanian memiliki peran strategis dalam pertumbuhan daerah dan perlu didukung secara maksimal, termasuk melalui ketersediaan pupuk yang memadai.

“Oleh karena itu, dukungan terhadap petani sangat penting agar hasil pertanian semakin meningkat dan kesejahteraan mereka turut terangkat,” ujar Florentinus Anum.

Ia juga menambahkan bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi besar di sektor pertanian. Dengan pengelolaan yang baik, daerah ini dapat berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan nasional. Selain itu, ketersediaan pangan yang mencukupi akan berdampak positif pada pembangunan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.

Salah satu isu yang menjadi perhatian dalam diskusi ini adalah kelangkaan pupuk subsidi yang masih menjadi kendala bagi petani.

Meningkatkan Efektivitas Distribusi Pupuk

Ketua Panitia FGD, Sutrisno, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pendistribusian pupuk subsidi berjalan lebih efektif, baik dari segi waktu maupun sasaran.

“Melalui FGD ini, kami mempertemukan kelompok tani, produsen pupuk, distributor, serta pengecer untuk memetakan distribusi pupuk agar lebih tepat waktu, tepat sasaran, dan memberikan manfaat maksimal bagi petani,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPW Petani Merdeka Indonesia Kalbar, M. Saupi, menyoroti peredaran pupuk palsu yang merugikan petani. Ia berharap pemerintah tidak hanya memastikan ketersediaan pupuk subsidi, tetapi juga pupuk nonsubsidi dengan harga yang lebih terjangkau.

“Banyak petani mengalami kerugian akibat pupuk palsu yang beredar di pasaran. Kami berharap pupuk nonsubsidi juga dapat tersedia dengan harga yang wajar agar hasil pertanian semakin optimal,” ungkapnya.

Deklarasi Dukungan untuk Swasembada Pangan

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, seluruh peserta yang terdiri dari produsen, distributor, pengecer, serta gabungan kelompok tani di Kalimantan Barat menggelar deklarasi mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Kami, selaku produsen, distributor, pengecer, dan gabungan kelompok tani Kalimantan Barat, siap mendukung dan menyukseskan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam mencapai swasembada pangan, khususnya di Kalimantan Barat,” demikian isi deklarasi yang dibacakan bersama.

Melalui diskusi dan deklarasi ini, diharapkan distribusi pupuk dapat lebih terkelola dengan baik, kesejahteraan petani meningkat, dan program swasembada pangan di Kalimantan Barat dapat berjalan dengan sukses.